TABANAN - Maulid Nabi Muhammad kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد النبي, translit. Maulid an-Nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Islam Muhammad, yang menurut tradisi sebagian Sunni jatuh pada 12 Rabiulawal dan Syiah pada 17 Rabiulawal dalam penanggalan Hijriyah.
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah kematian Muhammad.
Baca juga:
Hamdan Juhanis: Sedekah Pohon
|
Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Muhammad. (Sumber: Wikipedia)
Kegiatan akbar sebagai agenda pertama semacam ini juga digelar oleh Majelis Taklim (MT) Aswaja Nusantara Tabanan di gedung kesenian I Ketut Maria, Kamis (26/09/2024).
Acara ini terbuka untuk umum yang juga melibatkan warga Nadhatul Ulama (NU). Menurut keterangan ketua panitia Agus Winarno menyebutkan bahwa merupakan ajang silahturahmi beberapa majelis yang sudah ada disini, untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dikalangan umat muslim.
"Ini adalah acara terbesar yang pertama kali kami lakukan, " ungkap Ketua Panitia Agus Winarno, dalam wawancara singkat.
Acara ini turut mengundang tokoh ulama besar asal Jembrana, Habib Salim Bin Ali Bafaqih sebagai pemberi tausiah didampingi KH. Noor Hadi Al Hafidz selaku pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) DNE Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri Jawa Timur.
Serta dari unsur Muspida setempat yakni, Dandim Tabanan Letkol Inf Riza Taufiq Hasan, SIP dan Kapolres Tabanan AKBP Chandra.
Baca juga:
Dear Jemaah, Ini Tiga Tanda Kemabruran Haji
|
Maulud yang dihadiri ratusan jamaah ini berlangsung pukul 19.00 sampai malam hari, dengan suasana meriah serta khusyuk yang menyebabkan aura kegiatan menjadi spiritual.
"Inti kegiatan besar hari ini adalah untuk bersama-sama meneladani perjalanan hidup Nabi Besar kita Rosullulah Muhammad SAW dan menginplementasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari"
"Kedepannya kita akan agendakan kegiatan rutin ibadah bersama serta kajian-kajian ilmu seperti ini, " ujar Agus.
Yang menjadi tugas bersama menurutnya bahwa tujuan MT Aswaja Nusantara hadir di Tabanan salah satunya adalah untuk menangkal aliran-aliran yang mengarah negatif dan tidak sesuai dengan teladan Rosullulah.
Acara tersebut juga sebagai kontra narasi atas isu konflik soal nasab, bahwa di acara tersebut menunjukkan di Bali tidak terpengaruh dengan isu tersebut.
Salah satu bukti dalam acara tersebut, kehadiran dan berkumpul nya para ulama dari kalangan Kyai, Gus dan Habib menjadi satu di atas panggung untuk memberikan tauladan ahlak Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini juga diisi dengan tawasul, sholawatan dan kajian ilmu. Menanyakan soal tokoh politik yang diundang.
"Kegiatan malam ini tidak ada kaitannya dengan politik, murni untuk sholawatan dan kajian ilmu, " pungkasnya. (Ray)